Hallokampar.com- Mansur Patta Gauk, sebagai tokoh yang dituakan di Teluk Mata Ikan Nongsa Kota Batam, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap masyarakat setempat, Senin (16/12/2024).
Dalam situasi di mana masih ada sebagian warga yang menolak untuk direlokasi dan tetap bertahan di lahan mereka, Mansur Patta Gauk berperan penting dalam menjembatani komunikasi antara pemerintah dalam hal ini BP batam dan masyarakat sehingga pelaksanaan pembebasan lahan untuk kegunaan Proyek Strategis Nasional sehingga Masyarakat bisa berjalan dengan aman dan kondusif sehingga tidak ada pihak pihak yang dirugikan.
Melalui pendekatan yang empatik dan keterampilan komunikasi yang baik, beliau dapat membantu masyarakat memahami pentingnya relokasi dan dampak positifnya. Selain itu, Sdr. Mansur Patta Gauk juga bisa menjadi suara bagi aspirasi masyarakat, memastikan bahwa kekhawatiran mereka didengar dan dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan.
Keberadaan beliau sebagai tokoh masyarakat dapat memfasilitasi dialog yang konstruktif, yang pada akhirnya dapat membantu mengurangi ketegangan dan menciptakan solusi yang saling menguntungkan bagi semua pihak.
Hingga saat ini, sejumlah masyarakat di Teluk Mata Ikan Nongsa Batam yang lahannya terdampak pembebasan lahan yang dilakukan oleh pihak BP Batam yang masih menolak proyek Strategi Nasional (PSN) yang diusulkan pemerintah. Penolakan ini berkaitan dengan rencana akan dibangunnya pusat data informasi oleh kominfo yang dianggap tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Ada beberapa warga memilih untuk tetap bertahan di lahan yang mereka tempati, meskipun ada ancaman terhadap keberlanjutan hidup mereka.
Massur Patta Gauk menjadi sorotan dalam situasi ini. Sebagai sosok yang dituakan , Mansur Patta Gauk memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pandangan masyarakat. Dalam berbagai kesempatan, beliau berupaya menjelaskan manfaat dari relokasi dan pentingnya proyek ini bagi perkembangan wilayah.
“Masyarakat merasa khawatir akan kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian mereka. Kami perlu mendengar kekhawatiran ini dan mencari solusi yang dapat diterima semua pihak,” ungkap Mansur Patta Gauk saat dihubungi.
Dengan adanya penolakan ini, Mansur Patta Gauk berperan penting dalam menjembatani komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Ia mendorong dialog konstruktif agar kedua belah pihak dapat menemukan kesepakatan yang saling menguntungkan.
Situasi ini menjadi tantangan bagi pemerintah, yang harus mempertimbangkan aspirasi masyarakat dalam pelaksanaan proyek strategis ini. Diharapkan, melalui upaya mediasi dan keterlibatan tokoh masyarakat seperti Mansur Patta Gauk, akan tercipta pemahaman yang lebih baik dan solusi yang bisa diterima oleh semua. ***