Hallokampar.com- Memasuki H-18 menjelang pencoblosan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kampar pada tanggal 27 November mendatang. Tahapan Kampanye pun telah dimulai jauh hari sebelumnya. Namun ada hal yang menarik terkait dengan pelaksanaan Kampanye masing-masing Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kampar di mata salah seorang pengamat Komunikasi Politik muda yang juga merupakan putra asli Bangkinang, Ravi Oktafriansyah, S.I.Kom, M.I.Kom.
Menurutnya, pada pelaksanaan tahapan kampanye yang sudah dilaksanakan oleh masing-masing pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kampar khususnya yang menggunakan media komunikasi baru seperti Facebook, Tiktok, Twitter dan media sosial lainnya cenderung saling mematikan kartu.
“Beberapa postingan yang mengkampanyekan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kampar 2024 ini menurut saya cenderung tendensius untuk saling menjatuhkan atau mematikan kartu pasangan lainnya,” ujar Ravi.
“Seperti salah satu akun Tiktok yang kemarin sempat saya simak beberapa postingannya, malah cenderung melakukan penyerangan terhadap salah satu calon Bupati yang tak saya sebut namanya. Dalam postingan tersebut justru menyerang sisi personal, dan lebih tepatnya membuka aib, terlepas dari itu sebuah fakta ataupun indikasi,” tambahnya.
“Harusnya dalam tahapan kampanye ini masing-masing tim relawan maupun tim pemenangan itu cukup menyampaikan visi misi, program kerja, ataupun kegiatan-kegiatan pasangan calon Bupati dan wakil Bupati lakukan yang mungkin jauh akan menyadarkan konstituen politik agar dapat menentukan pilihannya pada 27 November mendatang,” terangnya.
“Namun aneh bin ajaib menurut saya kampanye melalui jejaring sosial yang dilakukan masing-masing pendukung paslon Bupati dan Wakil Bupati Kampar terlebih lagi dari tim pemenangan yang justru mencari kesalahan pasangan calon lain untuk mendapatkan sebuah kehormatan dari masyarakat terhadap pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang didukung. Dan realita ini jauh dari konsep kampanye yang sebenarnya yaitu untuk mengajak,” tutupnya. ***