Hallokampar.com – Opera Batak “Dalihan Natolu” melalui sanggar seni budaya Sianjur Mul mula akan tampil di Desa Indra Sakti, Jalan Lintas Simpang Gelombang – Kota Batak kilometer 31, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Opera Batak “Dalahan Natolu” ini akan tampil pada Sabtu, 19 Juli 2025, pukul 16.00 Wib. Acara ini akan menceritakan kehidupan mereka sehari-hari, yakni “Dalihan Natolu”.
Selain itu, dalam acara ini nantinya juga akan sekaligus dihadiri artis Opera Batak sebagai pendukung, yaitu Anyara Sitindaon dan Reny Simanjuntak. Artis duet Opera Batak tersebut akan membawakan tembang kenangan Opera Batak.
Maestro Aliman Tua Limbong kepada wartawan, Kamis (17/7/2025) menjelaskan bahwa pada umumnya semua masyarakat Batak Toba mengetahui motto Dalihan Natolu, yaitu Manat Mardongan Tubu, Elek Narboru, Somba Mar Hula – Hula.
“Namun kami rasa banyak yang tidak mengetahui yang sebenarnya dari mana asal usul Dalihan Natolu tersebut. Setelah kami baca buku Raja Marpodang Gultom, tenyata Dalihan Natolu berawal dari Kenegerian Limbong di daerah Gedung Puskesmas Limbong.
“Berkat petunjuk yang Maha Kuasa kami rangkai menjadi sebuan Ceritera dan sudah kami pentaskan di beberapa tempat, seperti di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), demikian juga hari jadi Kabupaten Samosir,” jelas Maestro Aliman Tua Limbong.
Lebih lanjut ia menyampaikan harapan, dengan ditampilkannya terjadinya Dalihan Natolu ini, semoga masyarakat Batak yang ada di Kecamatan Tapung khususnya dapat memaknai serta mendalaminya sehingga Budaya Batak semakin lestari di Kota Batak sekitarnya.
Sementara itu Wanto Sinaga, SH selaku kami ketua panitia berharap kegiatan ini dapat menjawab kerinduan para saudara – saudara atas tampilnya secara perdana OPERA BATAK “DALIHAN NATOLU” di Jalan Lintas Simpang Gelombang – Kota Batak kilometer 31, Desa Indra Sakti, Tapung, Kampar.
“Ini adalah momen yang sangat dinantikan para orangtua kita yang sudah sesepuh, mengingat pada masa mudanya mereka sering menemukan pertunjukan Opera Batak. Namun di usianya yang sudah cukup ini mereka hampir tidak menemukan pertunjukan Opera Batak ini. Inilah yang menjadi perhatian khusus kami bagi para orangtua yang sangat kami hormati. Dan pada aara malam kebudayaan ini merupakan sosialisasi dan edukasi seni dan budaya batak bagi perantau yang berasal dari Sumatera Utara,” ungkap Wanto Sinaga.
Wanto Sinaga mmenambahkan, walaupun kegiatan ini direncanakan dalam waktu singkat, namun ia berharap Opera Batak ini dapat menjawab rasa kerinduan keluarga besar Batak yang ada di Tapung, Kampar, Riau.
Januari Simbolon selaku penanggungjawab mengaku bahwa kegiatan ini sangat dinantikan, apalagi dirinya sendiri belum pernah melihat acara tersebut yang sudah pernah digelar sebelumnya. “Saya belum pernah melihat acara khusus Opera Batak, jadi keingintahuan dan penasaran saya terhadap Opera Batak ini. Saya rasa sama dengan teman-teman sebaya saya yang juga ingin hadir pada acara hari Sabtu. Saya menginjakkan kaki di Kampar ini sejak tahun 1986, belum pernah melihat langsung pertunjukan Opera Batak,” akuinya.
Januari Simbolon juga mengatakan dengan berharap, kegiatan ini dapat menambah pengetahuan anak-anak muda, dan sekaligus menjawab kerinduan orangtua atas kegiatan Opera Batak tersebut.
Untuk diketahui, kegiatan Opera Batak “Dalihan Natolu” ini mendapatkan dukungan spontanitas dari TJ Group, RAM ASS dan Amora Logistik.***